Rabu, 03 Agustus 2016

Curug Gendang dan Curug Putri, Keindahan Alam yang Tersembunyi Dihutan Raya Carita - Pandeglang

Selamat Malam Agan-Agan Isist-Isist semoga hari ini Penuh berkah dan menyenangkan yaa.. Pada kesempatan kali ini, saya akan menulis artikel tentang Keindahan Panorama Curug Gendang dan Curug Putri, salah satu kawasan wisata yang tersembunyi dibalik hutan raya Carita Pandeglang-Banten.

Selain terkenal dengan julukan Kota Santri, Pandeglang juga gak kalah terkenalnya dengan kawasan wisatanya, misalnya saja Taman Ujung Kulon yang ada Badaknya,  Pantai Tanjung Lesung, Pantai Carita, Kolam Pemandian, dan masih banyak lagi kawasan-kawasan wisata lainya. Tapi tahukan anda ternyata selain kawasan Wisata yang saya sebutkan tadi, Kabupaten Pandeglang juga memiliki Keindahan Alam yang sangat indah dan masih sangat perawan, Curug Gendang dan Curug Putri namanya, terletak dihutan belantara Carita sekitar kurang lebih 10 Kilo dari Pantai Carita.

Butuh waktu dan perjuangan untuk bisa sampai kesana, Sepeda motor hanya bisa masuk sepertiga dari perjalanan, dan harus dititipkan ditempat parkir dengan membayar 10 Ribu Rupiah saja, sisanya harus jalan kaki karena medan yang dilalui tidak bisa diakses oleh kendaraan, dengan memakan waktu sekitar 1 jam stengah, " kalau ukuran jarak saya kurang tahu dan gak ngukur juga sih hehee", tapi meskipun lumayan jauh rasa cepek terbayarkan oleh pesona keindahan alam selama diperjalan kerana begitu sejuk dan rindang oleh pohon-pohon dan suara jangkrik khas hutan, dan yang lebih memuaskanya lagi ketika sampai ditempat tujuan selain tempatnya begitu indah dan sejuk, air sungainya pun sangat jernih dan menyegarkan beda banget sama kali Ciliwung atau kali Cisadane :D.

Okelah daripada saya panjang-panjang bikin kata-kata, mending kita lihat foto-foto hasil keseruan saya bersama teman kampus.  CEKIDOOOOOT..!!!

Fose diperjalanan menuju tempat tujuan, jangan tanya saya yang mana yaa :D



Transite dulu di Curug Gendang sebelum ke Curug Putri.


Perjalan Menuju Curug Putri, Airnya jernih sejernih air kemasan AQ*A...

 
Rahmat kenapa ini..?? :D
Sekitar 50 Meter dari Curug Putri, sayang gak bawa kamera yang tahan air, soalnya untuk menuju sana harus basah-basahan, jadi gak ada Foto Curugnya..

Bang amin pengin ikutan Narsis katanya.... :D

 

 Fose menuju pulang, Penginya sih Laut yang dibelakang kami ikut kefoto, tapi ternyata engga...


 

Itulah Foto-Foto dari keseruan kami selama berlibur di Curug Gendang dan Curug Putri, Selain murah dan menyenangkan pergi ketempat ini juga bisa sambil berolah raga, cocok untuk anda yang ingin berlibur sambil berolah raga dengan harga terjangkau. Bagaima anda tertarik..???

Sabtu, 30 April 2016

Peran Pendidikan Bagi Anak

Sebuah catatan karya seorang sahabat, Agus Wardani, S.Pd tentang "Peran Penting Pendidikan Bagi Anak". Mari disimak semoga bermanfaat.



Pendidikan adalah persoalan yang besar manfaatnya, tinggi nilainya. Karena dengan adanya pendidikan manusia dapat hidup layak dan bermartabat dalam hidupnya. Serta dapat memilah, memilih, juga dapat menentukan mana yang baik dan buruk, yang bermanfaat atau tidak bermafaat dan masih banyak lagi yang lainnya. Pendidikan itu sangat penting, pendidikan harus di terapkan dan di ajarkan khususya pada anak didik sejak dini sekali, hal ini di lakukan supaya mendapat bekal dan dasar untuk hidupnya kelak setelah dewasa. Pendidikan adalah menanamkan akhlak yang mulia, budi pekerti yang luhur, memberikan pengetahuan atau ilmu yang bermanfaat, serta membentuk manusia Pancasila seutuhnya yang mencintai tanah air dan bangsanya. Maka, untuk mewujudkan semua itu perlu adanya pedidikan. Pendidikan harus di tanamkan dan di pupuk yaitu dengan cara memberikan petunjuk yang benar dan nasihat yang berguna sehingga ajaran yang mereka terima tidak mengambang seperti padi yang tidak berisi, tetapi benar-benar meresap kedalam jiwa mereka. Sehingga ia akan terbiasa melakukan perbuatan yang baik dan terpuji.

Yang Berperan dalam Pendidikan Anak

Orang Tua / Parent

Seorang anak adalah amanat dari Allah SWT kepada kedua orang tuanya. Hati anak itu masih bersih dan suci, bagaikan mutiara yang berharga, dan bagaikan kertas putih yang suci dan bersih dari lukisan serta coretan. Maksudnya adalah kalau di berikan dan di biasakan hal yang baik serta selalu di tanamkan sejak dini, anak itu akan tumbuh menjadi manusia yang utama, berguna, dan bermanfaat. Ia akan memperoleh kebahagiaan di dunia maupun di akhirat. Tapi sebaliknya, jika anak tersebut kurang di perhatikan, bahkan di berikan pendidikan yang kurang baik atau buruk, anak itu akan tumbuh menjadi manusia yang celaka dan sama sekali tidak ada harganya di mata keluarga atau masyarakat. Apabila hal tersebut terjadi, siapa yang di salahkan tentu adalah orang yang mendidiknya terutama kedua orang tuanya  di rumah yang secara tidak langsung berhubungan dan berinteraksi dengan anak. Maka dari itu perlu adanya bimingan yang baik dari kedua orang tuanya, khususunya bimbingan psikis dan kejiwaannya. Supaya anak memperoleh pemahaman, batasan-batasan, dalam bertindak dan berprilaku serta memiliki kemampuan untuk mengendalikan emosinya.  

Guru / Teacher

Selain dari kedua orang tuanya, yang paling berperan bagi anak adalah guru di sekolahnya. Guru adalah orang tua kedua yang berkewajiban membimbing dan mengarahkan siswanya ke arah yang lebih baik. Sebagaimana telah kita ketahui ada tiga Palsafah atau Konsep dalam Pendidikan yaitu:
  • Ing Ngarso Sungtulodho
  • Ing Madya Mangun Karso
  • Tutwuri Handayani
” Ing Ngarso Sungtulodho” adalah pembuka dari Pilsafat ini. Sebuah semboyan yang berarti (Pemimpin) yang berada di depan haruslah selalu memberikan contoh. Sebuah contoh untuk dapat di ikuti dan di amalkan terutama oleh dirinya dan orang-orang yang di pimpinanya. Dalam pembelajaran di Sekolah guru harus mampu memberikan pengajaran-pengajaran yang baik dan Surituladan atau akhlak yang mulia bagi siswa dan siswinya. Seperti membiasakan  untuk melaksanakan piket tiap hari, dan memotong rambut atau kuku yang sudah panjang demi kerapihan dan kesehatan badan.

” Ing Madya Mangun Karso”  (Sebagai pengikut atau pengemban) seharusnya membangun karsa atau kehendak para peseta didiknya. Pengemban yang berada di tengah tidak hanya di harapkan selalu mencontoh sang Pemimpin/Guru tetapi juga mampu membangun lingkungan dan proses Kegiatan Belajar Mengajar yang kondusif di sekolahnya. Guru harus tau keinginan atau bakat yang di miliki oleh siswanya. Setelah itu guru memberikan pengajaran secara intensif dengan harapan keinginan dan bakat yang dimiliki siswa dapat berkembang bahkan menghasilkan sebuah prestasi yang membanggakan. 

Dan yang terakhir adalah ”Tut Wuri Handayani” sebagai fungsi yang ketiga, yaitu di belakang mengawasi, Berarti agar para siswa dapat menentukan dan menjalankan kehendak/karsa  sesuai dengan bakat dan kemampuan  yang milikinya. Contohnya dalam pelajaran Bahasa Indonesia, guru tidak harus sepenuhnya menyampaikan semua materi pelajaran kepada siswa dengan menulis di depan atau menerangkan di hadapan siswanya. Tetapi sesekali berikan kesempatan kepada siswa untuk belajar menulis dan berbicara dikelas, sesuai dengan pokok keterampilan berbahasa di antaranya berbicara dan menulis. Baru setelah itu guru memberikan penjelasan tentang materi yang telah di sampaikan, sehingga guru berperan sebagai pengawas dalam pembelajaran. Guru yang mempunyai prilaku dan kepribadian yang baik sebagaimana di terangkan di atas akan menjadikan siswa dan siswinya baik pula. Guru yang mempunyai tingkat kopetensi yang memadai akan menjadikan siswa dan siswinya  memperoleh pengetahuan yang luas, cerdas, serta dapat mengatasi masalah yang di hadapinya.  Jangan menjadi guru hanya datang ke sekolah, mengajar kurang begitu  semangat, setelah itu pergi ke kantor lalu santai sambil bercengkrama dengan yang lainnya setelah itu pulang begitu saja. Hal tersebut dapat mempengaruhi siswa dan siswi di sekolah maupun di kelurganya. Karena guru sebagaimana model yang dapat di tiru oleh orang lain, baik dari pakaian, penampilan, dan prilakunya.

Lingkungan / Environment

Selain dari orang tua dan guru, menurut saya ada lagi yang sangat berperan bagi pendidikan anak yaitu lingkungan. Lingkungan adalah tempat dimana dia berkembang, bergaul, berinteraksi dengan sesama manusia, di dalam lingkungan itu akan banyak sekali pelajaran - pelajaran yang di dapatkan, oleh karena itu supaya anak dapat tumbuh menjadi manusia yang baik, berahlak mulia, dan  bertakwa. Maka perlu adanyan lingkungan yang baik dan kondusif untuk menunjangnya. Hal ini dapat kita buktikan di lapangan, banyak anak-anak yang   mempunyai perilaku yang sangat memperihatinkan di karenakan oleh lingkungan yang kurang baik. Contohnya  anak-anak yang masih kecil sudah berani mengisap rokok seperti halnya orang dewasa, anak sudah tidak malu memerintah orang tua, dan yang lebih parah lagi adalah berani membohongi kedua orang tuanya misal dalam pembayaran sekolah dan yang lainnya. Maka dari itu perlu adanya lingkungan yang baik, dengan harapan mental dan jiwa anak dapat baik pula. Serta dapat mencegah perbuatan yang lebih buruk lagi sebagaimana yang di terangakan di atas. Hal di atas mingkin sederhana dan kita pun sudah tau bersama, namun kadang-kadang kita lalai dan lupa akan hal itu..

Mudah-mudahan anak  didik kita menjadi manusia yang berahlak mulia, berbudi pekerti luhur, serta dapat membangun  bangsa dan negaranya.
Amin..

Kamis, 28 April 2016

Wajah Polos Sebelum Kenal Coding

Tanpa terasa dua tahun lebih saya dan teman-teman menjalani perkuliahan di salah satu Universitas yang ada di Banten, tepatnya UNIVERSITAS MATHLA'UL ANWAR atau UNMA biasa orang-orang menyebutnya. Banyak sekali kenangan-kenangan manis dan pahitnya selama dikampus ini, yah walaupun dalam seminggu hanya duakali pertemuan yaitu hari sabtu dan minggu saja, tapi rasa persaudaraan begitu kental terasa.

Teringat waktu awal perkuliahan, semuanya tampak begitu canggung, ya itu sudah menjadi hal yang biasa dalam sebuah awal pertemuan. Bicara soal pertama kali perkuliahan dimulai, terlihat sekali wajah-wajah polos dari kawan seperjuangan termasuk saya juga, hehee. Mungkin pada saat itu karena masih baru, belum saling mengenal betul satu sama lain dan mungkin belum tahu bagaimana rumitnya kode-kode program aplikasi komputer. Tapi seiring berjalanya waktu, keakraban dan kegilaan mulai tampak satu sama lain diantara kami. Oh iya saya hampir lupa menyebutkan fakultas, kami mengambil jurusan Fakultas Informatika dan Komputer dengan Prodi Sistem Informasi. 


Semester demi semester dilalui dan tanpa terasa Alhamdulillah sekarang sudah menginjak semester 6, itu artinya tinggal 2 semester lagi untuk meraih gelar S.Kom, hahaaa semoga diberi kelancaran dan kemudahan dan yang paling saya semogakan, semoga kita bisa lulus bareng, aamiiin (sedikit lebay yah :D)

Ibarat sebuah pepatah semakin tinggi pohon, akan semakin kencang angin yang akan meniupnya, atau istilah game COC semakin tinggi TH akan semakin berat lawanya, kata fadly (master COCnya kelas kita) :D. Begitupun dalam perkuliahan, semakin tinggi semester semakin tinggi tingkat kesulitan dalam pelajaran, yaa namanya juga nuntut ilmu pasti akan selalu ada tantangan dan hambatanya,  tapi selama kita mau bertahan dan berjuang InsyAllah akan lulus pada pada akhirnya,  "walau harus tertatih tapi pasti kan teraih" kata penggalan lirik lagu rap miliknya Bondan & Fade 2 Black yang judulnya Game Of life. ah jadi ngelantur saya, tapi ga apa apalah yang penting postinganya panjang. Hehehe..

Udahan dulu lah ngetiknya udah abis kata-kata plus ngantuk juga soalnya, Mohon maaf kalo artikelnya kurang menarik dan sedikit gak nyambung sama judulnya, maklumlah pemula, saya sih ngarepnya ada yang ngritik atau ngasih saran dari para blogger senior biar bisa kaya agan-agan senior gitu, hehehe silahkan corat coret dikolom komentar yah...